Catatan Admin :
- Baru di LNindo? masalah bahasa? jadwal rilis? lihat di halaman FAQ di menu.
- Silahkan laporkan chapter yang eror/kacau di chatbox.
- Bagi yang buka chapter malah balik ke home, coba clear browser data/cache kalian, kalau masih tetep balik sialahkan lapor, thx.
- Solusi biar gak sering down/error+bisa nambah novel > Disini <
- Kabar baik, kita sekarang menerjemahkan RAW! di >> IndoMTL <<

Epoch Of Twilight - Chapter 51: Lake

A d v e r t i s e m e n t

Babak 51: Danau

Penerjemah: Editor:
Kegembiraannya segera diikuti oleh rasa sakit yang parah di kepalanya. Rasanya seperti sedang dibakar oleh kawat panas, dan dia berkeringat karena kesakitan. Darah mengalir keluar dari lubang hidungnya. Itu normal bagi otak manusia untuk menutup kadang-kadang. Bahkan mesin bisa rusak setelah bekerja terlalu lama untuk jangka waktu yang lama, dan menghindari peluru telah menguji batas-batas otak Luo Yuan. Dia takut itu akan meledak jika dia harus menghindari serangan lagi seperti itu.

Peluru masih beterbangan ke mana-mana. Dahi Luo Yuan basah karena keringat saat dia menghela nafas.

"Mengutuk!"

Dia menutupi hidungnya, tetapi darah terus menetes di antara celah-celah jari-jarinya. Rasanya otaknya bergetar dan berubah menjadi lem. Dia tidak merasa seperti dia sadar lagi. Luo Yuan tidak tahu apakah kedua orang itu akan mati, tetapi dia tahu dia pasti akan pergi jika mereka terus menembak. Indra keenamnya seperti pedang bermata dua. Itu membuat pikirannya lebih kuat, tetapi itu juga merupakan beban. Dan dia tidak dapat menanggung beban itu dalam kondisi fisiknya saat ini.

Dia menutup matanya erat-erat, tetapi dia masih bisa merasakan dari mana peluru itu berasal. Dia seperti gunung berapi yang hendak meletus dan dorongan membunuh semakin kuat dalam pikirannya.

“Saya tidak bisa menunggu lagi. Mengapa tidak mengambil risiko jika saya akan mati? ”

Dia mengambil napas dalam-dalam dan mengambil Zhanmadao-nya sebelum melompat di depan Qian Dakui dan teman-temannya. Salah satu kakinya mendarat di tanah dan tubuhnya bergerak maju dengan kecepatan tinggi seolah-olah dia sedang di musim semi. Dia sudah meninggalkan sisi rasionalnya di belakang. Dia meningkatkan kecepatannya, dan angin di sekitarnya menjadi semakin hangat pada saat yang bersamaan ketika tubuhnya dikelilingi oleh energi yang kuat.

Adegan di sekitarnya sepertinya bergerak mundur. Jika seseorang telah menghitung kecepatannya, mereka akan menyadari bahwa/itu itu telah mencapai 100 meter dalam 8 detik. Namun, ia berada di hutan dan ada banyak cabang di sekitarnya, belum lagi tanah yang bergelombang. Seandainya dia berada di lingkungan lain, dia mungkin akan bisa pergi lebih cepat.

"Mengutuk! Seseorang akan datang! Dia nampak sangat cepat! ”Seorang pria muda dengan rambut panjang berteriak.

“Kebakaran, kamu idiot! Itu adalah penyintas evolusi! Bunuh dia! ”Seorang pria berusia 30 tahun memarahinya. Dia tampak terkejut ketika dia dengan cepat menempatkan bom di dalam mortir.

Ledakan!

Sayangnya, mortir itu bukan pistol. Meskipun mudah dioperasikan, beberapa faktor berkontribusi untuk mencapai target. Hanya para profesional yang bisa menguasainya. Biasanya orang normal hanya akan menembak sebelum mereka dapat mengidentifikasi lokasi target mereka. Pria itu memegang mortir dan berputar, menembak ketika dia melewati targetnya. Bom itu meledak di suatu tempat di belakang Luo Yuan. Itu bahkan tidak membakar rambut di kepala Luo Yuan.

Pria dengan rambut panjang itu menggunakan semua peluru di senapannya. "Cepat, berikan saya granat!" Katanya sambil melemparkan senapan ke samping.

“F * ck kamu! Dapatkan satu sendiri! '' Pria paruh baya itu mengutuk, jelas marah padanya. Telapak tangannya berkeringat saat dia mengambil granat dan meletakkan jarinya di atas ring.

Luo Yuan secepat hantu. Cabang-cabang di hutan tidak mempengaruhi kecepatannya lagi. Awalnya, dia berjarak 100 meter dari kedua pria itu, tetapi hanya butuh beberapa saat baginya untuk mengejar ketinggalan. Sekarang dia hanya berjarak 10 meter dari mereka. Insting pembunuhnya merasa terkunci di dalam kapsul waktu itu, membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

"Menjalankan/Lari!" Pikiran itu merasuk ke dalam pikirannya dan mengisi hatinya. Luo Yuan menatap pemuda itu, yang masih mencari granat, dan berpikir dalam hati, "Jangan salahkan aku. Menyalahkan diri sendiri karena bodoh."

Pemuda itu belum menyadari bahwa/itu Luo Yuan begitu dekat. Dia telah mengambil granat dari tasnya dan hendak berdiri. Sangat sulit baginya untuk bernafas dan jantungnya terasa seperti kram. Dia mengangkat kepalanya. Tiba-tiba, murid-muridnya mengontrak pada saat yang sama bahwa/itu rambutnya tertiup angin kencang.

"F * ck!"

Sinar hijau melintas dan kemudian menghilang. Pemuda itu merasa seperti dia terbang sebelum dia bahkan berhasil menyelesaikan kata-katanya. Visinya terus berputar, dan dia melihat darah mengalir keluar seperti air mancur dari mayat tanpa kepala.

Luo Yuan mengayunkan pedangnya dan darah mulai menetes ke bawah pisau semi-transparannya. Dia mengambil senapan yang dilemparkan pemuda itu, ditambah beberapa peluru. Dia memasukkan peluru ke senapan saat dia menyaksikan pria paruh baya berlari lebih jauh. Dia menarik pelatuknya dan menembak.

Dia memukul pria itu pada tembakan ketiganya. Pria itu mengenakan jaket antipeluru, jadi dia hanya terhuyung-huyung sesaat sebelum dia terus berlari seperti orang gila.

LuoYuan menarik napas dalam-dalam. Inspirasi tiba-tiba menyerangnya. Ketika dia mengarahkan targetnya lagi, otak pria itu meledak seperti semangka. Dia terus berlari beberapa langkah sebelum jatuh ke tanah.

"Berbunyi!"

"Setelah beberapa waktu pelatihan, kamu telah menguasai keterampilan senjata dasar!"

Luo Yuan tercengang. Dia hanya mencoba menggunakan pistol beberapa kali. Dia bahkan nyaris melepaskan lebih dari 20 tembakan. Dia pasti tidak diharapkan untuk menguasai keterampilan dalam waktu singkat. Dia membuka panel status.

“Keahlian pisau: 0”

"Senjata: 1"

Itu kejutan. Bagaimanapun, orang-orang dari Kota Hedong hanyalah sekelompok pengganggu yang tidak berguna. Peluru mereka bahkan tidak mendekatinya. Lucunya, Luo Yuan hampir mati karena mereka. Dia mulai sedikit arogan setelah melarikan diri dari peluru itu. Keterampilan menembaknya tidak lebih baik dari mereka. Bagaimanapun, jika mereka berada di lingkungan yang berbeda, Luo Yuan yakin dia bisa membuat beberapa tembakan yang bagus. Dia juga memiliki kemampuan khusus untuk bergerak dengan kecepatan tinggi, yang telah membuat sulit bagi para pria untuk fokus. Mereka begitu panik, mereka baru saja menembak secara acak.

“Saudara Luo, kamu luar biasa! Kamu bunuh mereka berdua sendiri! '' Qian Dakui berkata, berjalan di belakangnya beberapa saat kemudian.

Mereka semua berhenti tersenyum ketika Luo Yuan berbalik.

"Apakah kamu terluka?" Tanya Yang Dawei.

Mereka begitu sibuk bertarung sehingga tidak ada yang menyadari bahwa/itu Luo Yuan sedang berdarah. Mereka terkejut melihatnya sekarang. Luo Yuan tampak mengerikan. Wajah dan bajunya basah kuyup dengan darah yang, dikombinasikan dengan fakta bahwa/itu dia tampak berjuang untuk berdiri diam, membuat mereka berpikir bahwa/itu dia terluka parah.

"Bukan apa-apa, jangan khawatir." Luo Yuan menggelengkan kepalanya. Dia tampak pucat, tapi tenang.

Semua orang menghormatinya karena bisa bertindak sangat normal saat dia terluka. Tak satu pun dari mereka bisa melakukan hal yang sama. Luo Yuan mengusap hidungnya. Dia lega ketika dia menyadari bahwa/itu dia tidak berdarah lagi. Dia menemukan sebotol air mineral dan mencuci wajahnya. Mereka semua mengawasinya, terkejut melihat wajahnya bersih. Mereka bahkan lebih kaget untuk melihat mayat tanpa kepala yang tergeletak di sisi jalan. Luo Yuan tahu apa yang mereka lihat tetapi dia tidak perlu repot-repot menjelaskan. Dia berbalik ke mayat yang telah diserang oleh lintah yang bermutasi. Itu tidak bergerak sama sekali.

Luo Yuan tidak yakin apakah pria itu beruntung atau tidak beruntung karena dia tidak terluka selama pertempuran. “Bagaimana dengan yang satu ini? Haruskah saya membunuhnya? "Tanyanya.

"Tidak!" Yang Dawei buru-buru menghentikannya. “Tidak ada gunanya mencoba membunuhnya dengan pisau. Telur di dalam tubuhnya pasti sudah menetas. Jika kamu membunuhnya, lintah akan keluar melalui aliran darah dan kita akan berada dalam masalah besar! "

"Bagaimana kalau membakarnya? Itu akan membakar semua lintah yang bermutasi di dalam tubuhnya juga," Qian Dakui menyarankan.

"Itu bukan ide yang buruk," Luo Yuan setuju dengannya.

Mereka membuat setumpuk rumput kering dan ranting dan memindahkan mayat itu di atasnya. Namun, ketika mereka hendak menyalakan api, mereka melihat sesuatu yang aneh tentang mayat itu. Benda yang bergerak panjang keluar dari pangkal leher pria yang telah mati itu. Hanya ada dua di awal, tetapi tubuh segera dipenuhi dengan mereka. Mereka adalah ukuran sumpit dan sekitar satu inci panjangnya, dan mereka secara bertahap menutupi setiap bagian tubuh yang mati. Luo Yuan merasa sangat tidak nyaman menatap mereka.

“Dawei, cepatlah! Nyalakan rumput! ”Qian Dakui berteriak, terlihat pucat.

Yang Dawei menelan ludah dan membakar tumpukan rumput kering. Semua orang berpikir bahwa/itu pria itu sudah mati, namun, ketika api mendekati mayat itu, pria itu membuka matanya dan mulai berjuang. Dia terlalu lemah dan dia berhenti setelah beberapa detik. Pakaian dan rambutnya terbakar dan berubah menjadi abu. Perjuangannya semakin melemah saat bola matanya menjadi kering dan pecah-pecah. Lintah yang bermutasi yang akan keluar, diperas kembali ke dalam tubuh yang mati untuk melarikan diri dari suhu tinggi. Mereka bisa menghindari api tetapi mereka tidak bisa melarikan diri dari api yang membakar yang akan mengubah mayat menjadi abu.

Satu jam kemudian, perut Luo Yuan masih terasa kesal. Dia memotong cabang ketika dia bertanya, "Berapa lama sekarang?"

Qian Dakui iri pada Zhanmadao-nya. Dia sangat ingin tahu tentang pedang itu. Itu tidak terlihat seperti emas atau batu giok, tapi itu sangat tajam. Yang dibutuhkan hanya satu potong untuk mengambil seluruh cabang, atau bahkan pohon. Dia belum pernah melihat Luo Yuan mencoba memotong cabang yang sama dua kali.

Qian Dakui melihat jam tangannya dan, setelah memperkirakan waktu kedatangan, dia menjawab, “Kami sudah dekat. Sekitar 30 menit lagi. ”

Luo Yuan tampak sangat excited, tetapi juga diragukan. "Apakah kamu pikir itu akan tetap ada di sana?" Tanyanya. “Sudah lama sekali. Mungkin orang lain mungkin telah mengambilnya. ”

“Peluangnya rendah. Tempat ini dianggap sangat berbahaya sehingga orang jarang pergi ke sana. Kami kebetulan menemukannya. Itu hanya danau kecil, tetapi ada banyak mutan sekunder di sana, bahkan beberapa yang tersier. Kami hanya melihat dan kemudian lari dengan cepat. Bulu yang Anda cari tepat di samping danau. "

Qian Dakui dan teman-temannya terlihat sangat serius. Tersier berarti pangkat biru. Luo Yuan tahu bahwa/itu hewan peringkat biru tidak mudah ditangani. Dia tidak percaya diri bahwa/itu dia bisa mengalahkan hewan peringkat biru meskipun faktanya dia lebih terampil dan kuat, dan memiliki peralatan yang lebih canggih sekarang dibandingkan ketika dia membunuh penjaga yang menempatkan kumbang hijau.


A d v e r t i s e m e n t

Bantu Bagikan Novel Epoch Of Twilight - Chapter 51: Lake