Epoch Of Twilight - Chapter 59: Acute Disease

Penerjemah: Editor:
Begitu dia melihat koran, Luo Yuan menyadari bahwa/itu ada artikel tentang orang yang berevolusi di setiap halaman lainnya. Dilihat dari apa yang dia baca, hal-hal tidak terlihat baik untuk berevolusi.

Kota Hedong telah berada di kebijakan tekanan tinggi sejak dunia mulai bermutasi, tetapi masih ada perampokan yang terjadi dari waktu ke waktu. Mereka hanya tampak bertambah dalam waktu sebagai bagian besar dari orang-orang berevolusi yang berani terlibat dalam pembunuhan dan perkosaan, bahkan pembunuhan polisi dan orang-orang dari angkatan bersenjata.

Ketika masalah keamanan sosial semakin besar, pemerintah kehilangan kesabarannya dan memutuskan untuk sepenuhnya memusnahkan orang-orang semacam ini.

Setidaknya itulah yang dia simpulkan dari membaca koran, dan itu tidak tampak seperti kenyataan yang jauh.

Luo Yuan meletakkan koran. Jantungnya terasa sedikit lebih berat.

Yang lain tidak akan percaya bahwa/itu dia bukan orang yang berevolusi dan polisi pasti akan mengetuk pintunya ketika orang-orang menyadari bahwa/itu dia berbeda. Ini membuatnya khawatir karena ada orang berevolusi yang sebenarnya di rumah. Bukan karena dia tidak menyetujui kebijakan rekrutmen pemerintah atau bahwa/itu dia khawatir dibedah untuk tujuan ilmiah - hanya otaku yang muncul dengan sesuatu yang konyol.

Dia hanya tidak ingin kehilangan kebebasannya.

Berbagai peraturan dan aturan yang tidak diucapkan membuat bekerja di sektor pemerintahan tercekik. Ini juga mengapa dia tidak pernah menghadiri ujian pegawai negeri meskipun itu akan menjadi sepotong kue untuk Intelijen 13 poinnya.

Menggunakan kemampuannya, dia bisa bertahan tanpa direkrut. Tidak perlu baginya untuk menyerahkan dirinya kepada pemerintah.

Pria setengah baya gemuk itu tidak segera pergi setelah potongan rambutnya. Sebaliknya, dia duduk di sebelah Luo Yuan dan berbicara kepadanya seolah-olah mereka adalah teman dekat, “Mari kita pergi bersama ketika Anda selesai. Itu cacing tanah bermutasi membuatku takut. Kita bisa saling memiliki satu sama lain. ”

"Mengapa kamu keluar jika kamu takut?" Luo Yuan penasaran dengan sikapnya. Jika dia yang takut, lalu mengapa dia meninggalkan rumahnya di tempat pertama?

“Saya tidak mau, tapi kita tidak punya beras yang tersisa di rumah lagi. Saya tidak bisa membiarkan istri dan anak-anak saya kelaparan! "Pria itu menggosok perutnya saat dia tersenyum kecut," Saya hanya keluar dengan terburu-buru. Saya pikir tidak ada yang perlu ditakutkan. Itu hanyalah cacing tanah. Tapi jujur ​​saja, aku tidak berani kembali sekarang. ”

Ini adalah ketika Luo Yuan melihat tas beras di sebelah sofa.

"Benar, jadi mengapa kamu keluar?" Pria itu harus mengatakan kebenaran tentang bekerja di asuransi. Dia yakin bisa berbicara banyak.

"Jika itu bahkan tidak memiliki mulut, bagaimana mungkin itu bisa memakan seseorang?" Luo Yuan menyindir.

Pria itu setuju, “Ya, saya tidak tahu apa yang harus ditakuti. Daerah pemukiman itu sepi sepanjang pagi. ”

Sementara mereka mengobrol, Luo Yuan mengetahui bahwa/itu nama pria itu adalah Huang Wei, dan bahwa/itu dia dan istrinya tidak punya pekerjaan.

Meskipun Kota Hedong masih merupakan kawasan industri, jumlah dan ukuran pabriknya tidak pernah bisa dibandingkan dengan yang ada sebelum mutasi. Tingkat pengangguran di Kota Hedong lebih tinggi dari 70%. Kebanyakan orang kehilangan pekerjaan mereka.

Lingkungan Luo Yuan masih merupakan daerah pemukiman menengah ke atas, dan kebanyakan orang memiliki status keuangan tertentu, sehingga mereka masih bisa bertahan tanpa pekerjaan. Namun, ada juga orang-orang yang tidak memiliki banyak tabungan, dan bahkan orang-orang yang berhutang yang harus bergantung pada makanan bantuan untuk melewati hari itu.

Sudah hampir pukul sepuluh ketika Luo Yuan sudah menata rambutnya.

Tepat saat dia melangkah keluar dari pangkas, seekor serangga hitam seukuran kepalan tangan terbang melewatinya.

Luo Yuan secara naluri menangkapnya dan serangga itu hancur di tangannya. Dia tidak yakin apakah itu karena kekuatannya atau karena serangga itu terlalu rapuh. Membuka telapak tangannya, dia menemukan substansi berlendir di atasnya bersama dengan bangkai serangga. Dia mengernyit jijik.

"Apa itu?" Tanya Huang Wei penasaran.

"Tidak yakin. Hanya bug. Bertanya-tanya dari mana asalnya, ”kata Luo Yuan sembarangan.

Bug seperti itu sudah biasa belakangan ini, bahkan di rumah. Dia telah membunuh banyak kecoa sebesar telapak tangan di kamar tidurnya sendiri dan menjadi kebal terhadap mereka. Mereka sepertinya telah menghilang setelah Persepsi Sensoriknya telah naik level.

“Saya harus menyemprotkan insektisida setiap hari di rumah, tetapi itu sama sekali tidak berguna. Saya benar-benar menemukan 'tali uang' sekitar satu meter panjang beberapa hari yang lalu ketika saya sedang membersihkan musim semi. Apa menakut-nakuti! Butuh waktu begitu lama untuk membunuhnya.?? Dia jelas masih merasakan gempa susulan.

"Uang tali?" Luo Yuan bertanya dengan penasaran. Dia belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.

“Itu juga disebut kelabang rumah. Ini mirip dengan lipan biasa. Anda pasti sudah melihatnya sebelumnya. Mungkin rumah Anda memiliki mereka juga, '' Huang Wei menyeringai.

Ketika mereka berbicara, serangga kedua terbang dan Luo Yuan akhirnya melihat dengan baik. "Ini terlihat seperti nyamuk."

Huang Wei memucat. "Kamu bisa lihat itu nyamuk?"

“Visi saya selalu baik. Itu agak besar, tapi saya yakin itu nyamuk, ”kata Luo Yuan, wajahnya benar-benar serius. Dengan ketangkasan 13 poinnya, matanya seperti kamera berkecepatan tinggi. Nyamuk itu terbang cepat, tetapi tidak cukup cepat untuk lolos dari matanya.

Luo Yuan tidak bisa mempercayainya. Seperti semua serangga lainnya, nyamuk juga bermutasi, tetapi ukuran mereka tidak pernah sebesar ini. Mereka biasanya hanya seukuran paku. Plus, itu mudah dikenali, sehingga sebagian besar dari mereka terbunuh di depan mata. Ini berarti bahwa/itu nyamuk hampir punah di Kota Hedong. Siapa yang tahu dia akan melihat dua dari mereka hari itu, apalagi ukurannya jauh lebih besar.

"Apa yang terjadi di sana?" Huang Wei berseru.

Kerumunan telah terbentuk di jalan. Di antara celah-celahnya, seorang wanita paruh baya bisa terlihat samar-samar mengalami kejang di tanah. Luo Yuan berjalan dengan cepat, perasaan buruk meluap di dalam dirinya.

Dia dan Huang Wei menyelip melalui kerumunan, ekspresi Luo Yuan semakin gelap ketika dia melihat wanita itu. Dia bengkak di luar kemampuan manusia. Kulitnya hampir transparan karena mengembang begitu banyak dan dia berbusa di mulut - itu adalah pemandangan yang menakutkan.

"Apa yang terjadi?" Huang Wei bertanya pada para pengamat karena terkejut.

"Anda harus bertanya padanya, saya datang nanti," kata seseorang, menunjuk pria lain.

“Lihat apa yang Anda katakan. Dia hanya berjalan di depan saya dan kemudian dia jatuh begitu saja dan mulai kejang-kejang. Banyak orang yang melihatnya juga, ”seorang pria setengah baya mengaku tidak bersalah, takut dia akan mendapat masalah.

Nafas wanita semakin cepat dan semakin sulit saat dia terengah-engah seperti kotak angin. Menyadari bahwa/itu dia hampir mati, Luo Yuan berteriak ke arah kerumunan, "Apakah ada di sini seorang dokter?"

Melihat tidak ada yang maju, seorang pemuda berkata dengan ragu, “Saya belum mendapatkan gelar dokter saya, saya hanya dapat melakukan beberapa pertolongan pertama.”

“Terserah, jagalah dia. Saya akan pergi mengambil mobil saya dan mengantarnya ke rumah sakit sebelum terlambat. ”

"Baiklah!" Pemuda itu setuju.

Luo Yuan berlari ke arah area perumahan, mencoba untuk menjaga kecepatannya senormal mungkin. Lalu dia masuk ke mobilnya dan melaju.

"Datang melalui!" Luo Yuan meremas melalui kerumunan sekali lagi. Ketika dia turun dari van, dia menyadari bahwa/itu wanita itu terbaring tak bergerak. Murid medis itu berdiri mematung ketika melihat Luo Yuan mendekat, "Dia sudah mati," katanya, "Tidak ada detak jantung dan dia tidak bernapas."

"Sangat cepat? Apakah Anda menemukan apa yang salah dengannya? "Luo Yuan terkejut.

Siswa itu menggelengkan kepalanya, "Mungkin beberapa penyakit akut, tetapi saya belum pernah membaca tentang gejala seperti itu."

"Man down!" Seru seseorang.

Seseorang di antara kerumunan telah jatuh ke tanah karena kejang. Pada awalnya, dia bisa merintih, tetapi ketika tubuhnya mulai membengkak, dia kehilangan suaranya dan berbusa di mulut dengan mata lebar.

Kerumunan orang berdengung, panik mengisi atmosfer.

“Ini menular, pergi!” Seseorang menyarankan sebelum melarikan diri dengan cepat.

Kerumunan orang tersebar sekaligus saat ekspresi semua orang menjadi gelap dan menjadi takut. Mahasiswa kedokteran, yang telah menyentuh wanita itu sebelumnya, pucat pasi dan lari seperti orang gila.