Catatan Admin :
- Baru di LNindo? masalah bahasa? jadwal rilis? lihat di halaman FAQ di menu.
- Silahkan laporkan chapter yang eror/kacau di chatbox.
- Bagi yang buka chapter malah balik ke home, coba clear browser data/cache kalian, kalau masih tetep balik sialahkan lapor, thx.
- Solusi biar gak sering down/error+bisa nambah novel > Disini <
- Kabar baik, kita sekarang menerjemahkan RAW! di >> IndoMTL <<

Gourmet Food Supplier - Chapter 504: Ambition

A d v e r t i s e m e n t

Bab 504: Ambisi
Penerjemah: Xiong_Guoqi Editor: DesTheSloth

"Segalanya seperti ini. Pelanggan yang saya ikuti telah menyatakan dengan jelas bahwa/itu dia ingin tinggal di Hotel Francis. Saya tidak tahu apakah itu akan mempengaruhi Qin." Yin Ya mengeluarkan dokumen yang dia siapkan sekarang dan bertanya dengan serius.

"Tidak masalah. Tuan Qin akan pergi siang ini. Apakah itu pelanggan Mr. Zhou dari Jinling?" Jolie berpikir sebentar dan tahu siapa pelanggannya. Kemudian, dia menyetujui dengan lugas.

Pertanyaan Yin Ya memang dalam lingkup pekerjaannya, sehingga Jolie secara alami tidak mengatakan apa-apa selain setuju dengannya.

Semuanya hampir sama di semua perusahaan. Ada perbedaan yang jelas di antara staf dan bahkan hotel untuk pelanggan berbeda satu sama lain. Mereka hanya sangat kecil. Namun, perbedaan kecil ini memungkinkan Yin Ya untuk mendapatkan jawaban yang ingin dia ketahui.

"Oke. Aku pergi." Yin Ya berkata dengan sopan dan bersiap untuk pergi.

"Lanjutkan." Jolie mengangguk.

Dari jawaban Jolie, Yin Ya memperoleh informasi yang dia cari. Karena dia telah menyelesaikan laporannya, dia berbalik dan pergi dengan bersih.

"Gadis ini memiliki beberapa pemikiran." Melihat ke arah pintu yang tertutup, Jolie tidak tampak marah seperti yang ditunjukkannya terhadap Yin Ya.

"Sepertinya aku harus melaksanakan rencanaku." Yin Ya memegang dokumen dengan tangan putihnya secara paksa.

Betul. Yin Ya segera mendapat ide setelah dia mengkonfirmasi anggur dari Chateau Mouton-Rothschild tidak sebagus minuman keras Yuan Zhou.

Dia ingin mengundang pemasok yang sangat penting dari perusahaannya untuk pergi ke restoran Yuan Zhou dan minum minuman keras. Namun, dia hanyalah asisten direkturnya dan tidak bisa berbicara dengan bosnya secara langsung. Oleh karena itu, dia tidak dapat melakukan apa pun selain memotong kepemimpinan langsung dan melaporkannya kepada kepala sekretaris.

Hasilnya sama seperti yang diharapkan oleh Yin Ya. Namun, dia gagal, dia sama sekali tidak berkecil hati, karena dia telah mendapatkan jawaban yang dia inginkan, yaitu hotel tempat tinggal Qin.

"Kakak Wu, novelis itu dan sepertinya Fang Heng yang akan mendapatkan minuman hari ini." Duduk di kursi, Yin Ya merenung dalam hati sambil mengatur akomodasi untuk pelanggannya.

Yin Ya adalah asisten sutradara dan pekerjaannya tidak mudah dan tidak terlalu sulit. Satu-satunya keuntungan adalah dia bisa keluar kapan saja selama dia punya alasan yang layak.

"Sekarang baru jam 2:00. Biar aku pergi dulu ke Francis Hotel dan menunggu Pak Qin." Setelah mengatur akomodasi untuk pelanggannya, Yin Ya mengambil dokumen dan tas tangan dan kemudian bersiap untuk pergi.

"Hei, Kecantikan Yin Ya. Apakah kamu akan keluar lagi?" Little Zhang yang berdekatan juga seorang asisten. Ketika dia melihat Yin Ya berdiri, dia bertanya dengan cara mengejek.

Adapun mengapa Zhang Kecil tidak menyukai Yin Ya, alasannya sangat sederhana. Dua kutub magnet yang serupa saling tolak, belum lagi mereka wanita cantik dengan jenis kelamin yang sama. Karena itu, dia menjadi lebih bermusuhan.

"Ya. Saya perlu mengumpulkan informasi dari pelanggan." Yin Ya berkata dengan wajar.

"Keindahan selalu sangat sibuk." Zhang kecil menutup mulutnya dan mencibir, mengatakan dengan tidak jelas.

"Ya. Tidak masalah kalau aku sibuk. Kami selalu harus melakukan pekerjaan yang ditugaskan oleh direktur kami untuk yang terbaik." Yin Ya tiba-tiba mengungkapkan senyuman dan berkata dengan alami.

Kemudian, Little Zhang berhenti mengatakan lebih banyak. Dia memelototi Yin Ya secara diam-diam dan kemudian menundukkan kepalanya, melanjutkan pekerjaannya sendiri.

Ketika Yin Ya menemukan bahwa/itu Little Zhang telah ditakuti olehnya, dia tidak tinggal di sana lebih lama, tetapi pergi dengan suara "Ta Ta Ta" dari sepatunya yang bertumit tinggi.

Begitu dia turun, dia mulai memanggil sambil memanggil taksi.

"Kakak Wu, aku butuh bantuanmu." Panggilan pertama dibuat untuk Wu Hai oleh Yin Ya.

"Aku tahu. Aku bisa mentransfer kuota ku kepada kamu kali ini. Kamu hanya perlu memberi kompensasi dengan mengantri aku lain kali. Dan jika kamu bisa, traktir aku makan malam." Wu Hai berkata padanya dengan lugas bahkan sebelum Yin Ya memberitahunya masalah spesifik.

"Tidak masalah. Terima kasih, Kakak Wu. Aku akan mentraktirmu ke Pesta Beragam Ikan di akhir tahun ini. Ini adalah kumpul-kumpul penting untuk mengucapkan terima kasih kepadamu." Yin Ya tersenyum ringan dan menjawabnya dengan penuh pertimbangan.

"Um. Kamu benar." Wu Hai mengelus kumis kecilnya di ujung telepon yang lain dan mengangguk puas.

Ketika dia baru saja berurusan dengan Wu Hai, taksi itu juga berhenti di depan Yin Ya.

"Kemana kamu pergi?" Sopir taksi itu seorang pria muda. Ketika dia melihat keindahan seperti Yin Ya, dia langsung menunjukkan senyuman cerah.

"Francis Hotel. Terima kasih." Setelah dia mengatakan itu, diamenundukkan kepalanya dan terus membuat panggilan.

Tujuannya secara alami tetap sama. Dia ingin mendapatkan kuota untuk minuman keras dari dua orang lainnya, tetapi tak terhindarkan, keduanya berakhir dengan kegagalan.

Tak perlu dikatakan, novelis itu menolaknya dengan lugas. Dia cukup eksentrik. Bahkan ketika Yuan Zhou tidak membiarkannya minum minuman keras, dia berani bertengkar dengannya, apalagi seorang gadis cantik. Dia tidak menyukai apa pun kecuali minuman keras.

Fang Heng menjawabnya dengan lebih sederhana.

"Kecantikan Yin, aku bisa membawa beberapa hidangan dingin khusus buatmu. Tapi untuk anggur, tidak pernah. Kau tahu betapa pelitnya Boss Yuan! Dia hanya menyediakan 200g minuman keras per pot anggur. Sungguh orang yang pelit dia!" Fang Heng bahkan mengeluh tentang Yuan Zhou untuk sementara waktu.

"Oke, terima kasih, Brother Fang. Jangan lupa membawa hidangan dingin buatanmu." Jawab Yin Ya dengan tersenyum.

"Ya, tentu saja. Aku tidak akan melupakan instruksi seorang gadis cantik." Fang Heng mengangguk dengan senyum.

"Maaf mengganggumu, Saudara Fang." Yin Ya menggantung telepon tepat waktu ketika dia menemukan hotel semakin dekat.

"Ini dia, cantik. Tarifnya 13RMB." Sopir taksi berkata dengan jelas dan jelas.

"Oke, terima kasih. Ini dia." Yin Ya mengambil jumlah yang tepat dan menyerahkannya kepadanya dengan sopan.

Yin Ya menggunakan sedikit waktu dari membuka pintu mobil untuk turun dari taksi. Sementara itu, dia menjaga telinga dan matanya terbuka lebar dari waktu ke waktu untuk mengamati apakah Qin keluar.

Ketika dia masih di perusahaan, Yin Ya menemukan bahwa/itu waktu lepas landas dari pesawat Mr. Qin adalah pukul 8:00 malam. Meskipun dia tidak memenuhi syarat untuk menerima pemasok penting seperti Tuan Qin, dia mengumpulkan banyak informasi dari klien besar ini selama waktu normal.

Singkatnya, Qin sangat mencintai anggur, tetapi dia tidak menikmati minum berlebihan. Dia suka sekali menikmati anggur. Selain itu, dia tidak punya hobi lain.

Selain itu, Yin Ya mendengar dari sopir yang sering datang untuk menjemput Qin bahwa/itu orang ini suka mandi selama dua jam sebelum pergi ke bandara dan biasanya mandi cukup lama. Pada saat pertama, pengemudi tidak tahu tentang semua hal ini dan dengan demikian dia menunggu di lobi dengan sia-sia dan mengeluh.

Secara alami, semua ini telah dicatat dalam buku catatannya oleh Yin Ya.

Jika ada yang disiapkan, orang selalu bisa mencapai sesuatu. Sekarang, Yin Ya memang seperti itu.

Dia duduk di lobi diam-diam dengan wajah cantiknya yang tersisa dengan serius seolah-olah dia adalah macan tutul betina dan ganas yang menunggu untuk berburu.

Apa yang Yin Ya lakukan sekarang sebenarnya tidak diatur oleh siapa pun dari perusahaannya, tetapi dari ambisi dan targetnya. Karena itu, ketika sutradara menerima pemberitahuan dari kepala sekretaris, Jolie, dia juga cukup terbius.

"Apa yang terjadi? Bukankah Tuan Qin akan mengambil penerbangan malam ini? Mengapa dia akan minum?" Direktur itu menatap sekretaris kepala di depannya dengan sungguh-sungguh.

"Begini masalahnya. Asisten Yin pergi ke hotel dan mengunjungi Qin secara pribadi. Dia merekomendasikan kepadanya anggur yang disajikan oleh sebuah pub. Dan Mr. Qin sangat tertarik pergi ke sana untuk mencicipi. Bagaimana menurutmu?" Jolie berkata dengan jujur.

"Asisten Yin? Yin Ya?" Direktur mengetuk meja dan kemudian mengingat Yin Ya.

"Iya nih." Jolie mengangguk.

"Oke. Karena Tuan Qin setuju memberi kami kesempatan ini, mari kita pergi ke sana untuk melihat-lihat." Sang sutradara agak tidak puas tetapi, pada saat yang sama, penuh harap ketika dia mengetuk meja.

"Tentu. Asisten Yin menuju ke tempat di Jalan Taoxi No.14 bersama Tuan Qin." Jolie melaporkan nama tempat itu dengan jelas dan menunggu untuk berangkat.

"Oke. Mari kita bertemu di gerbang." Direktur berdiri dengan bersih.

Dia tidak puas dengan tindakan Yin Ya sendiri, tetapi sementara itu, dia juga menantikan kemungkinan sukses kali ini.

Sebagai seorang pencinta minuman keras, Qin selalu percaya bahwa/itu jika sebuah perusahaan bahkan tidak dapat menyediakan anggur yang baik, perusahaan ini pasti tidak mampu. Mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa karena Qin sangat penting bagi mereka.


A d v e r t i s e m e n t

Bantu Bagikan Novel Gourmet Food Supplier - Chapter 504: Ambition