Night Ranger - Chapter 443: Departed

Penerjemah: Penerjemah Terjemahan Bangsa: Bangsa Penerjemahan
"Omong kosong!"

"Apa yang bisa saya harapkan?"

Wajah Hathaway memerah karena marah.

Namun di bawah tatapan intens Marvin, suaranya menjadi lebih tenang dan tenang.

Itu berubah menjadi bisikan.

Mungkin dia tidak tahu mengapa dia memiliki perasaan seperti ini.

Sang Penyihir Ratu harus dingin dan kejam. Ibunya, penerus salah satu dari dua belas Penyihir, terus mengingatkannya bahwa/itu setiap orang harus mengakui kekuatan sang Penyihir Ratu. Mereka yang tidak menghormati dia harus dibunuh.

Tapi ketika dia akan melakukannya, dia meneteskan air mata.

Penyihir tidak punya air mata.

Ini membuatnya merasa sangat terkejut.

Dia berhenti di sana untuk merenungkan, dan beberapa segel di bagian kosong dari pikirannya tampaknya mulai melonggar.

Marvin dengan tenang menatapnya dalam diam.

Tapi tiba-tiba, sebuah ledakan bergema di langit, menarik perhatian semua orang!

...

Di tengah-tengah awan, lubang besar terbuka yang tampaknya memperbesar apa yang ada di sisi lain, dan melalui lubang itu, orang bisa melihat pertarungan terjadi di luar Kolam Sihir Alam Semesta.

Auman Astral Beast mengguncang Feinan.

Tapi sekarang, dia sudah kehabisan asap.

Setelah melepaskan diri dari perlindungan Universe Magic Pool, Eric menghadapi dua puluh delapan Dewa saja. Itu saja merupakan pencapaian besar.

Tetapi di bawah serangan gabungan dari tiga Dewa Besar, dia akhirnya disematkan ke dinding Kolam Sihir Alam Semesta.

The Golden Judgment Spears ditikam satu demi satu ke dalam tubuh tangguh Eric. Sebuah retakan bahkan mulai terbentuk di lapisan ke-2 dari Magic Pool Universe.

"Mengaum!"

Eric berjuang, tubuhnya secara bertahap berubah transparan ketika jiwa pemuda itu menatap dengan kejam pada Dewa-dewa itu.

Tatapannya begitu kejam sampai-sampai para Dewa tidak bisa membantu tetapi menggigil.

Terutama para Dewa yang telah meninggal beberapa kali ke Eric dalam pertempuran sebelumnya yang kacau ... mereka tidak merasa aman sama sekali. Setidaknya sepertinya dia tidak bisa makan Sumber Divine mereka.

Untungnya, tiga Dewa Besar berhasil menggunakan Judgment Spears untuk menjepitnya melawan Kolam Sihir Alam Semesta.

Seharusnya tidak bertahan lebih lama.

Itulah yang dipikirkan para Dewa.

Adapun penghuni Feinan, mereka merasakan kesedihan yang sangat besar ketika melihat adegan ini.

Pahlawan yang menjaga mereka akhirnya akan dibunuh oleh Dewa.

Kehidupan nyata tidak seperti kisah-kisah itu dengan akhir yang bahagia;kehidupan nyata sangat kejam.

"Gemuruh!"

Sebanyak 99 Judgement Spears ditusuk ke Eric, dan tubuhnya tampak seperti akan runtuh.

Tapi pada saat ini, lolongan sedih yang memilukan keluar dari kedalaman jiwa Eric!

Dewa Baru melihat dengan terkejut saat tubuh Astral Beast pecah sendiri.

The Judgement Spears masih disematkan ke lapisan 2nd Universe Magic Pool, tetapi mereka tidak dapat menahan Eric saat ia hancur!

Bongkahan daging ini dibagi menjadi makhluk Astral lebih kecil yang tak terhitung jumlahnya. Mereka tampak seperti harimau ganas dengan tiga pasang sayap besar di punggung mereka, tetapi mereka jauh lebih menakutkan!

Mereka terbang menuju Dewa seperti hujan meteor!

"Dodge, cepat!" tiga Dewa Besar berteriak saat mereka melarikan diri lebih dulu.

Ini adalah serangan balik akhir Eric. Dengan nyawanya sebagai biaya, dia akan menghadapi pukulan terkuat yang dia bisa!

Meskipun sebagian besar Dewa berhasil menghindar berkat peringatan dari tiga Dewa Besar, masih ada banyak dari mereka yang dikelilingi oleh binatang buas ini. Lapisan pelindung Kekuasaan Divine mereka hancur seolah-olah mereka adalah kertas!

"Aaah!"

Teriakan terus bergema!

Orang-orang di bawah menyaksikan penderitaan mereka dengan tatapan dingin.

Setelah semua yang mereka alami hari ini, mereka tidak memiliki rasa hormat kepada para Dewa.

Dark Phoenix telah dibunuh oleh Lord Marvin, dan sekarang orang-orang yang disebut Lord ini mengeluarkan lolongan muram seperti itu!

Karena Dewa bisa dibunuh seperti ini, mengapa orang percaya pada mereka?

...

Dalam sebuah Secondary Plane di Alam Semesta, Api Divine [Lake God] tiba-tiba berhenti terbakar.

Imam Besar yang telah merasa tidak nyaman selama beberapa hari terakhir tiba-tiba berlutut.

Dia melihat anglo di ruang utama dengan tak percaya, tetapi tidak peduli berapa banyak dia berdoa, dia tidak mendapat jawaban.

Api Divine dipadamkan, dan retakan juga muncul di dalam Dewa Idol.

"Gemuruh!" Patung batu besar itu terguling.

Rambut High Priestmemutih. Sepertinya dia tiba-tiba berumur dua puluh tahun!

Seluruh pesawat terguncang.

...

Adegan serupa muncul di banyak Pesawat Sekunder.

Kejatuhan Lord berdampak besar. Mereka benar-benar Dewa. Mereka tidak hanya memiliki Pesawat Sekunder sendiri, tetapi masing-masing juga memiliki Alam Lord!

Dan serangan terakhir Eric mengambil tiga Dewa Rendah!

Dampak yang disebabkan di Laut Astral tak terbayangkan.

Tiga Alam Lord runtuh secara bersamaan. Jika bukan karena beberapa Dewa Kuno secara paksa menstabilkan bagian dari Laut Astral ini, itu mungkin telah membentuk lubang hitam yang akan membawa bahaya besar ke Laut Astral.

Tentu saja, orang-orang di Feinan tidak bisa melihat ini.

Mereka hanya melihat perjuangan ketiga Dewa sebelum kematian mereka, yang membuat mereka tampak cukup rentan seperti orang normal.

Adapun Eric, setelah merilis serangan terakhir ini, jiwanya menghilang.

Pada saat terakhir, jiwanya berbalik dan menatap Feinan, tanah yang indah itu.

"Apakah akhirnya selesai?"

Bisikannya bergema di seluruh hati mereka: "Aku masih merindukannya ..."

Dalam sekejap, gadis itu mengenakan gaun lusuh, matahari yang terbit di atas desa kecil, kereta yang mengubah nasib pahlawan, mereka muncul di depan semua orang.

Kesedihan tak berujung muncul di hati mereka. Mereka sepertinya mengerti sesuatu.

Jiwa Eric perlahan-lahan hancur.

Dia memiliki ekspresi damai di wajahnya.

Dia sudah melakukan semua yang dia bisa untuk Feinan.

Dia sudah menyelamatkan dunia ini dua kali. Apa lagi yang bisa Anda minta dia lakukan?

Dia hanya seorang pemuda dari desa gunung, tidak lebih.

...

"Siapa dia? Bagaimana dia bisa memiliki kekuatan yang begitu kuat?"

Hathaway bertanya dengan bingung, "Gadis yang dia rindukan tampak sangat lemah. Mengapa dia merindukannya?"

"Kekuatan bukanlah segalanya." Marvin berkata dengan ekspresi sedih, "Kadang-kadang, bahkan jika Anda mencapai puncak kekuatan, ada banyak hal yang tidak dapat Anda ubah."

"Sebagai contoh ... Mendapatkan kembali kekasihmu."

Hathaway tetap diam.

Dia serius melihat Marvin dari atas ke bawah, sebelum tiba-tiba bertanya, "Cintai satu ... Itu ... Apakah kau mencintaiku?"

Marvin tersedak. Setelah beberapa saat, dia memiringkan kepalanya dan berkata, "Aku ... aku tidak tahu."

"Tapi kalau suatu hari aku tertidur seperti dia dan bangun setelah milenium ..."

"Aku juga akan seperti dia ... aku akan merindukanmu seperti dia merindukannya ..."

Hathaway mengangguk dengan serius.

Pada saat ini, sosok tinggi melangkah keluar dari Magic Pool Universe!