Night Ranger - Chapter 479: Fairy

Penerjemah: Penerjemah Terjemahan Bangsa: Bangsa Penerjemahan
Meteor itu jatuh cukup cepat dan cepat menghilang di balik cakrawala.

Ketiga Naga dengan bodoh melihatnya.

Ell tidak bisa menahan cemberut.

Mungkinkah ini benar-benar lokasi Rainbow Spring?

Apakah ramalan yang ditinggalkan oleh Dewa Naga sebelum kematiannya begitu akurat?

Ell secara alami curiga, dia merasa sedikit tidak nyaman.

Tetapi dua Naga lainnya tidak berpikir demikian.

Mereka menganggap peninggalan dari Dewa Naga sebagai harta tertinggi. Dengan munculnya meteor, Rainbow Spring kemungkinan besar muncul.

Mereka segera memanfaatkan Ell yang sedang terganggu untuk bergegas ke lembah itu.

Sang Naga Merah melihat tindakan impulsif mereka dan dalam hati mengejek sebelum mengikuti dengan tidak terburu-buru.

...

Ini adalah lembah yang tidak bisa dianggap sangat luas, terutama untuk Naga raksasa.

Jika bukan karena kemampuan Shapechange mereka yang maju, masuk akan sangat merepotkan.

Lembah itu tidak terlalu dalam.

Ada benar-benar musim semi yang jelas di ujung lembah.

Pegas memancarkan kekuatan yang kuat, tiga Naga bisa merasakannya bahkan dari jauh.

Selain itu, mereka dapat merasakan bahwa/itu kekuatan pegas memiliki akar yang sama dengan mereka.

Ini persis seperti legenda.

"Rainbow Spring!"

"Ini Musim Semi Pelangi yang sebenarnya!"

The White Dragon dan Blue Dragon sangat tersentuh, hanya Ell yang ragu-ragu.

Mata air ini sepertinya berasal dari bawah tanah, dan itu tidak langka.

Dikatakan bahwa/itu mereka hanya perlu minum seteguk dari Rainbow Spring untuk dapat memulihkan kekuatan mereka sebelumnya.

Itu tampak seperti Rainbow Spring ini sudah cukup untuk semua Naga Kromatik untuk mendapatkan kembali kekuatan mereka.

"Sepertinya kita tidak harus bertarung sampai mati." Si Naga Putih berkata dengan kegirangan, "Yang Mulia Hartson meninggalkan kita warisan yang cukup."

"Memang." Blue Dragon setuju dengan kata-katanya. Keduanya melirik satu sama lain sebelum bergegas, tidak mampu bertahan lagi.

Mata mereka dipenuhi dengan keserakahan.

Tapi Ell tiba-tiba berkata dengan suara dingin, "Bagaimana jika musim semi ini beracun?"

Dua Naga lainnya mendengus dengan jijik, "Poison? Ell, berhenti menjadi sangat curiga."

"Apakah kamu berencana untuk menggunakan [Detect Poison]?"

"Aku belum pernah mendengar tentang racun yang bisa membunuh seekor Naga di Feinan ..."

Ell tetap tidak tergerak oleh kedua Naga yang mengejeknya.

Dia mengambil dua langkah sebagai gantinya.

Sebagai Naga Kromatik terkuat saat ini, kekuatannya telah lama mendekati tingkat Plane Guardian.

Dia kejam, ganas, dan memiliki naluri yang sangat tajam.

Mampu meramalkan bahaya adalah alasan dia bertahan begitu lama.

Ketika dia menyerang Pantai Timur, itu adalah instingnya yang menyebabkan dia menghindari Pedang Pembunuh Naga serta serangan tindak lanjut dari Aliansi Wizard.

Sejak saat itu, dia menjadi lebih berhati-hati.

Dan sekarang dia punya perasaan bahwa/itu ada masalah dengan ini dengan baik.

Sementara itu, dua Naga lainnya sudah mulai meminum air mata.

...

Di lantai 3 kuil bawah tanah, dua siluet muncul di depan Gerbang Teleportasi.

"Kami terlambat." Wajah Kangen tenggelam.

Copper Dragon Professor ada di sampingnya, tapi sekarang, dia tidak terlihat baik.

"Aku melakukan sesuatu yang tidak perlu."

"Aku tidak menduga pembalasan orang itu begitu berat ..."

Profesor tersenyum pahit, "Aku juga tidak menyangka bahwa/itu Rainbow Spring yang kami coba untuk mencegah Naga Kromatik agar tidak benar-benar ..."

Dia menghentikan kalimatnya dan menghela nafas.

Keduanya terlambat karena suatu alasan.

Mereka memiliki berbagai kesempatan di kuil bawah tanah dan menemukan sebuah rahasia yang mengejutkan.

Rahasia ini tidak hanya melibatkan Dragon God Hartson, tetapi juga Tidomas dan Nightmare Boundary itu sendiri!

Ini adalah konspirasi besar!

Dan dalam prosesnya, Profesor dihentikan dan dihajar oleh eksistensi yang kuat dalam suasana hati yang buruk.

The Copper Dragon bahkan tidak bisa membalas.

Perasaan tak berdaya karena hanya bisa menahannya adalah sesuatu yang tidak pernah dialami Naga Tembaga untuk waktu yang sangat lama.

Ketika mereka akhirnya tiba di sana, Nightmare Boundary telah dibuka.

Mencegah petak besar ini sepertinya tidak mungkin.

"Aku harap tidak ada yang terjadi pada Louise dan Marvin." Kangen masih tanpa ekspresi, "Mungkin seharusnya begituberi tahu sesama Dragon Anda. "

Profesor mengangguk, "Saya sudah mengirim apa yang saya pelajari, mereka akan menunggu kesempatan untuk pindah."

"Sekarang, kita masih harus masuk."

"Lagipula, aku tidak bisa membiarkan Louise dan Marvin menghadapi eksistensi yang menakutkan."

"Selain itu, jika plot orang itu berhasil, Nightmare Boundary akan menjadi titik peluncurannya."

"Feinan akan berada dalam bahaya besar ..."

Kedua pria itu saling berpandangan, akhirnya masuk ke Teleportation Gate.

...

Di luar Kolam Sihir Alam Semesta.

Di bawah pimpinan tiga Dewa Besar, Dewa terus menyerang lapisan Kolam Sihir Alam Semesta.

Meskipun mereka bertemu dengan perlawanan yang keras, perlawanan itu dimusnahkan.

Eric, pemuda yang mengambil alih tubuh Astral Beast, sudah mati.

Setelah mengalahkan beberapa Dewa, kehidupan Raja Besar Elf juga dipadamkan.

The North Guardian, orang tua yang tidak dikenal itu yang terus membawa sebotol anggur dan menyantap makanan di suku barbar, juga meninggal karena terlalu banyak cedera.

Lapisan ke-3 Universe Magic Pool sudah pecah.

Rencana Dewa akan berhasil.

Seolah-olah mereka sudah bisa melihat Tablet Takdir ke-4 melambai pada mereka.

Hanya Guardian Barat, Cloud Monk, yang masih hidup.

The Cloud Monk memiliki Longevity dan Nirvana Rebirth.

Meskipun dibunuh beberapa kali oleh Dewa Tinggi, dia terus gigih bangkit.

Kemampuan kebangkitan ini berbeda dari Sumber Divine Lord, itu adalah keajaiban murni dari tubuh manusia.

Kekuatan Cloud Monk membuat para Dewa terdiam.

Meskipun permusuhan, banyak Dewa tidak bisa membantu tetapi mengaguminya. Tapi mereka juga bisa merasakan aura Awan Tua Longevity terus melemah.

Dia mungkin hanya bisa membangkitkan beberapa kali lagi. Dia juga mencapai batasnya.

Ketika saatnya tiba, tidak akan ada orang lain untuk menghentikan mereka.

Pada saat itu, Anuba, Dewa Fajar dan Perlindungan tiba-tiba menghentikan serangannya.

Dia melihat dua Dewa Agung lainnya dan berkata, "Aku harus pergi sebentar."

Dua lainnya tidak terkejut, "Itu yang satu itu?"

"Memang, kelompok Naga bodoh itu tidak bisa menyelesaikan masalah itu. Feinan adalah dunia kita, bukan miliknya."

"Dan ... Sepertinya ada dendam lama di antara kamu. Akan lebih baik untuk menyelesaikan ini sebelum kita memasuki Feinan."

Anuba Grant mengangguk dan menghilang.

Para Dewa sedang gempar.

Pada saat ini, apa yang lebih penting daripada menyerang Magic Pool Universe? Apa yang bisa membuat Dewa Fajar dan Perlindungan Agung, Anuba Grant, untuk pergi secara pribadi?

...

Di bawah sumur kuno, jalan diperpanjang dengan cara yang berbeda.

Ini adalah labirin yang lengkap, menyebar ke segala arah.

Meskipun Marvin membuat tanda di jalan, setelah mengambil jalan, dia masih kalah.

Tempat ini seperti gua Kerajaan Dwarf.

'Kapan Naga mulai menggali lubang?'

'Mungkinkah ini karya cacing pasir? Bahkan jika itu adalah spesies Naga Kecil, itu jarang berhubungan dengan Naga Kromatik, akankah Dewa Naga Kromatik membiarkan mereka memasuki Batas Mimpi Buruk? '

'Bukankah ini sumur kuno? Bagaimana mungkin sumur memiliki begitu banyak lorong? '

Marvin menjadi semakin curiga saat dia bergerak maju.

Dia merasa ada yang salah dengan informasi yang diterima oleh Naga Metalik.

Mungkin ada masalah dengan informasi Chromatic Dragons.

Boundary Nightary ini aneh dalam semua aspek.

Dragon God Hartson bukan orang baik. Bahkan jika dia adalah Dewa Naga Kromatik dan bersumpah untuk selamanya melindungi keturunannya, dia masih tetap merupakan Dewa Jahat.

Dan dia datang dari sudut lain dari Alam Semesta.

Dia dipukuli oleh Wizard God Lance dan akhirnya jatuh diam. Seperti Bima Mimpi, semuanya misterius.

Dia memilih Tidomas untuk menjaga mayatnya juga merupakan teka-teki.

Setelah berurusan dengan Dragon Soul, Marvin sudah meragukan identitas Tidomas.

Apakah tempat ini benar-benar menyembunyikan Patung Kristal?

Ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami!

Marvin tertekan. Dia tidak bisa menentukan jalan mana yang harus diambil dan memutuskan untuk terus maju.

Dia sangat cepat dan tidak bertemu monster mana pun dalam perjalanannya. Segera, sesuatu yang aneh terjadi di jalan.

Dia rupanya meninggalkan labirin.

Ini adalah ruang bawah tanah yang luas, dan pintu terkunci berada di ujung ruang.

Pintu masuk inimemiliki rune dan kunci yang tak terhitung jumlahnya, terlihat cukup kokoh.

Tapi pintu masuk itu sendiri transparan.

Melalui pintu masuk ini, Marvin bisa melihat patung samar-samar!

[Patung Kristal]!

Marvin menyipitkan mata.

Mungkinkah ini benar-benar peninggalan yang ditinggalkan oleh Dragon God Hartson?

Siapa sangka bahwa/itu ketika dia akan melangkah maju, cahaya putih murni bersinar dari dinding batu.

Itu adalah bentuk kehidupan yang tampak seperti peri.

Itu memiliki sepasang sayap kecil dan memiliki penampilan humanoid.

Tapi suaranya sudah tua dan sombong, "Tetap! Nak!"

"Siapa kamu? Kamu berani memasukkan segel Tuan Lance?"

Marvin tertegun.

Tempat ini terkait dengan Wizard God Lance?

Marvin dengan ragu melihat ke arah Peri. Benda itu sepertinya kekurangan Kekuatan Sihir dan tidak terlihat mengancam.

"Kamu siapa?"

"Bukankah ini Nightmare Boundary Dragon God Hart? Bagaimana ini bisa dikaitkan dengan Wizard God Lance?"

Si Peri dengan bangga berkata, "Karena kamu tahu nama Wizard God Lance, kamu harus dengan patuh keluar dari sini!"

"Dragon God Hartson telah berkomplot dengan Dunia Jahat Roh untuk menyerang Feinan, dan Nightmare Boundary adalah batu loncatannya."

"Di sinilah Sir Lance menggagalkan plot Naga Lord, itu juga menyegel bagian antara Dunia Jahat Roh dan Bima Mimpi. Itu bukan tempat yang seperti Manusia yang harus kamu dekati."

Marvin tertegun.

Tapi sebelum dia bisa pulih, bayangan hijau muncul dari pintu masuk lain dan bergegas!

"Patung Kristal!"

"Ini adalah milikku!"

Naga Modana Hijau!

Share lewat: Twitter Facebook Google +