Catatan Admin :
- Baru di LNindo? masalah bahasa? jadwal rilis? lihat di halaman FAQ di menu.
- Silahkan laporkan chapter yang eror/kacau di chatbox.
- Bagi yang buka chapter malah balik ke home, coba clear browser data/cache kalian, kalau masih tetep balik sialahkan lapor, thx.
- Solusi biar gak sering down/error+bisa nambah novel > Disini <
- Kabar baik, kita sekarang menerjemahkan RAW! di >> IndoMTL <<

Night Ranger - Chapter 674: Marvin On Fire (2)

A d v e r t i s e m e n t

Bab 674: Marvin On Fire (2)
Penerjemah: Editor Shiraishi: TheAlliance

Perang kacau meletus pada saat itu.

Sisi dari Laut Astral tidak bisa bertahan lagi.

Pembela Feinan, diwakili oleh Marvin, telah berulang kali memprovokasi bottom line mereka. Manusia yang dulunya semut di mata mereka berani menghadapi mereka dengan sikap yang begitu kuat. Ini adalah penghinaan terbesar bagi para Hamba Divine yang selalu sangat bangga melayani para Dewa mereka.

Setelah Dewa Berserk menyerang, sisa dari 19 pembangkit tenaga listrik semua ikut bergabung juga.

Marvin dengan erat mencengkeram Pisau Sodom.

Dia tahu bahwa/itu mereka harus menangani serangan ini dengan benar.

Kalau tidak, serangan berikutnya tidak akan hanya menjadi penyelidikan. Itu akan berubah menjadi pergumulan liar antara pasukan Feinan dan semua kekuatan alam semesta.

Tapi sebelum dia melakukan sesuatu, perasaan terkunci itu menghilang.

Dari sampingnya, aura familiar dan panik tiba-tiba meledak.

Di langit, pisau fisik namun entah bagaimana incorporeal menebas dengan kejam melawan palu Godeman Berserk!

"Gemuruh!"

Suara keras meledak di Pegunungan Pertama. Bumi mulai bergetar, dan jika bukan karena Ketertiban Power menjaga stabilitas ruang di daerah itu, mungkin telah terkoyak!

Dewa Berserk mengerang, dan di depan mata semua orang, dia dikirim terbang!

Siluet Blade Master Kangen berdiri di palu besi itu.

Rambutnya longgar, tampak berantakan dari gelombang suara yang terdengar.

"Aku mendengar kakakmu membunuh salah satu teman dekatku."

Suara Kangen sangat tenang, tetapi di telinga para Pelayan Divine, itu benar-benar terdengar menakutkan. "Aku tidak pernah punya banyak teman. Sangat menyedihkan mendengar bahwa/itu salah satu dari mereka terbunuh."

Ekspresi Lord Berserk menjadi sangat serius.

Berapa banyak orang di Feinan telah mendekati level Guardian Pesawat di Feinan ?!

Dan garis miring itu menunjukkan kekuatan yang menakutkan yang jelas melebihi kemampuan manusia.

Tapi dari apa yang dia bisa lihat, pria berambut pucat itu jelas manusia biasa!

Bagaimana dia bisa menerobos belenggu tubuh lemah yang dimiliki oleh manusia?

Tidak ada yang bisa menjawabnya, karena pertarungan sudah dimulai.

Serangan sengit Tuan Master Kangen menangkis semua Mantra Divine saat pisau di tangannya menusuk tubuh Dewa Berserk!

Gaya Desperasi.

Mata Marvin bersinar.

Tidak heran ini tampak begitu akrab.

Teknik Martial Path yang sama. Rasanya agak berbeda di tangan penciptanya.

Meskipun Marvin mengerti beberapa esensinya, dia masih tidak bisa sepenuhnya menampilkan bagian paling keras dari Gaya Teknik Bilah.

Dia secara alami tahu apa arti kata-kata Kangen.

Sebagai seseorang yang telah ditemukan bersalah dan kemudian diasingkan, Kangen tidak memiliki banyak kenalan, dan Cloud Monk, yang adalah Plane Guardian of the West, adalah salah satu dari beberapa temannya.

Cloud Monk adalah yang terakhir mati di luar Kolam Sihir Alam Semesta, dan semua orang merasakan kekaguman atas kematian heroiknya.

Dia mati di tangan ketiga Dewa Besar.

Kakak tertua The Berserk God, Dewa Perang, tentu saja memiliki tanggung jawab.

Bahkan, semua Dewa Laut Astral berbagi tanggung jawab atas kematiannya.

Itu wajar untuk ingin membalas dendam pada teman dekatnya.

Demikian pula, Ivan dan Sea Elven Queen maju berdampingan.

Mereka memegang dua pedang, Glorious Wind and Agate, keduanya warisan dari High Elf.

"Aku juga punya utang yang aku ingin kau bayar."

Ivan memegang pedang di satu tangan, menatap tanpa rasa takut pada Kekuatan Divine yang melonjak dari musuh.

Itu adalah ayah yang dihormati dan disayangi.

Sejak kecil hingga dewasa, ia hanya menginginkan satu hal, yaitu mendapatkan persetujuan ayahnya.

Sayangnya, dia tidak pernah mendapatkan kesempatan seperti itu.

Raja Elf Agung yang selalu membuat keputusan sendiri sudah menghilang dari dunia ini.

Pedang dari Pedang Sembilan Elven di tangan Ivan meledak dengan niat membunuh yang telah terakumulasi selama berabad-abad!

...

Tirai perang yang kacau balau dibangkitkan sepenuhnya.

Ada nyanyian Drakonik di langit saat kekuatan berkumpul, bilah-bilah pisau berdesir di udara saat Raja Elf Agung berkelok-kelok di antara segerombolan Mantra divine, dan debu memenuhi langit ketika Monk Legend menyerang dengan tinju besinya. Kekuatan Fate Jessica tiba-tiba meledak. Pada saat itu, Hukum Divine jugakehilangan kemegahannya.

Di bagian First Mountain Range ini, perang Feinan yang paling menakutkan sejak Era ke-3 sedang berlangsung.

Hamba Divine dari Laut Astral dan kekuatan kuat Feinan terjerat dan situasi pertempuran terus berubah!

Dalam waktu kurang dari satu menit, dua dari 19 Servant Divine terbunuh!

Dan Dewa Berserk sendiri hampir memiliki Sumber Divinenya yang dihancurkan oleh Blade Master Kangen!

Marvin belum melakukan gerakan signifikan, dan meskipun kekuatan kuat Feinan berada pada kerugian numerik, hasilnya tampak jelas.

Untuk kejutan besar semua orang, sisi Feinan sebenarnya menang!

Duo Kangen dan Profesor benar-benar terlalu tajam.

Dua powerhouses ini di level Half-Plane Guardian menangkis sebagian besar serangan para divine Servants. Kombinasi Ivan dan Sea Elven Queen juga sangat mempesona. Dua Servant Divine yang jatuh sebelum kehilangan nyawa mereka ke Nine Elven Swords.

Marvin tercengang, dan juga bersyukur.

Usahanya tidak sia-sia. Transmigrasinya memungkinkan sebagian besar kekuatan Feinan bertahan hidup pada masa-masa sulit.

Sampai taraf tertentu, ini semua adalah hasil dari dia mengubah sejarah.

Marvin bukan satu-satunya dari pihak Feinan yang belum bergerak. Orang lain juga tetap diam.

Itu Hawa.

Dia masih mempertahankan perhatiannya di medan perang, tetapi sepertinya dia tidak memiliki rencana untuk terlibat.

Marvin tidak tahu apa yang dia pikirkan.

Dia memiliki perasaan samar, perasaan seolah-olah Eve lebih memperhatikan dirinya daripada orang lain di medan perang.

Namun di sisi lain, dia menahan putra Dewa Fajar dan Perlindungan, jadi dia mungkin benar-benar tidak bisa bergerak.

Pada titik ini, Marvin memutuskan untuk memulai langkah kedua rencananya.

Dia tiba-tiba mengambil langkah ke depan dan mengambil batu biru kedua.

Pada saat itu, selain dua kekuatan yang saat ini dalam pertempuran, kelompok ke-3, serta para Pelayan Divine yang belum bergabung, semuanya melirik Marvin.

Marvin mengangkat batu biru di tangannya dan dengan cepat berkata, "Jika seseorang dapat memberikan lokasi khusus anak ini, batu ini akan menjadi milik mereka."

Kata-kata itu diikuti oleh potret yang muncul di tangan Marvin.

Itu potret Wayne.

Semua orang meliriknya sambil secara bersamaan mengadopsi ekspresi ketidakpercayaan.

Marvin sebenarnya mencoba menggunakannya?

Apakah orang itu gila?

"Aku bisa memberimu waktu untuk mempertimbangkannya."

Marvin kemudian menyingkirkan batu biru dan melirik mereka yang sedang berjuang.

Sekarang, dia akan menyerang.

Saat Sodom's Blades terhunus, niat membunuh yang menakutkan meledak.

Dia tidak peduli bahwa/itu mereka berasal dari Laut Astral. Dia akan membunuh mereka tanpa meninggalkan apapun!

Mulai hari ini, dia akan membiarkan Dewa tahu apa nama Marvin dipesan lebih dahulu!

Tapi saat ini, perasaan hangat meledak dari Garis Darah Marvin.

Di depan semua orang, tubuh Marvin mulai terbakar!


A d v e r t i s e m e n t

Bantu Bagikan Novel Night Ranger - Chapter 674: Marvin On Fire (2)